IPR, Jambi – WhatsApp dan ICT Watch terus memperkuat kemitraannya dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia melalui inisiatif JaWAra Internet Sehat, sebuah gerakan edukasi tingkat akar rumput yang melibatkan anak-anak muda dari 28 provinsi di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan sebagai respons atas maraknya hoaks serta rendahnya literasi digital selama masa pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Dalam situasi pandemi, penyebaran berita palsu dapat membawa dampak serius. Misalnya, banyak masyarakat yang termakan hoaks sehingga menolak vaksinasi, yang pada akhirnya membuat mereka lebih rentan tertular atau mengalami gejala berat akibat infeksi Covid-19.
Selain itu, terdapat kesenjangan signifikan dalam literasi digital antara generasi maupun antarwilayah. Kalangan muda umumnya lebih terbiasa dengan teknologi digital dibandingkan generasi yang lebih tua. Karena itu, JaWAra Internet Sehat diharapkan menjadi penggerak perubahan dengan menggandeng aktivis muda dari berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Indriyatno Banyumurti, Manajer Program ICT Watch, generasi muda di Indonesia menunjukkan penguasaan literasi digital yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Inilah yang mendasari kerja sama WhatsApp dan ICT Watch dalam mendorong anak-anak muda untuk menjadi agen perubahan, khususnya dalam hal keamanan digital dan pemberantasan hoaks. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kominfo, Siberkreasi, Relawan TIK, pemerintah daerah, kampus, sekolah, dan mitra lainnya.

Sebanyak 60 pemuda terpilih menjadi JaWAra Internet Sehat dan didorong untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi literasi digital di komunitas mereka, dengan dukungan dari WhatsApp dan ICT Watch. Fokus kegiatan ini mencakup penanggulangan misinformasi dan isu privasi digital. Dari total 60 peserta, dua orang berasal dari Provinsi Jambi, yaitu Ade Novia Maulana dari UIN STS Jambi dan Arif Setiadi dari Institut Teknologi dan Bisnis Pelita Raya.
“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari JaWAra Internet Sehat. Saya bergabung dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran warga Cirebon terhadap pentingnya perlindungan privasi dan bahaya misinformasi, khususnya bagi generasi yang lebih tua,” ujar Tsani, salah satu peserta program ini asal Cirebon.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari WhatsApp dan ICT Watch sangat membantunya dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi, seperti workshop dan podcast. Ia berharap semakin banyak orang turut terlibat dalam gerakan ini dan menyebarkan semangat literasi digital ke lingkungan sekitar mereka.
Program JaWAra Internet Sehat menargetkan untuk memberdayakan lebih dari 15.000 orang yang terdiri dari anak muda, guru, pelajar, mahasiswa, komunitas lokal, pelaku UMKM, dan para orang tua di berbagai daerah.
Sebagai bentuk peluncuran resmi program, WhatsApp dan ICT Watch menggelar talk show daring yang melibatkan mitra-mitra strategis, seperti Kementerian Kominfo, Siberkreasi, pemerintah daerah, dan para JaWAra dari seluruh Indonesia. Acara ini disiarkan secara live dan terbuka untuk umum, dengan enam sesi pembahasan mengenai pentingnya peningkatan literasi digital nasional.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai bahwa program JaWAra Internet Sehat menjadi pelengkap dari berbagai inisiatif literasi digital yang tengah dijalankan pemerintah. Program ini diyakini dapat membantu memerangi hoaks dan misinformasi yang sangat berbahaya di masa pandemi.
“Perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih mengutamakan penggunaan perangkat digital menjadikan aktivitas mereka semakin banyak dilakukan secara daring. Hal ini menimbulkan kerentanan terhadap konten negatif. Untuk itu, peningkatan literasi digital sangat penting,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo. Ia juga menyampaikan apresiasi atas program JaWAra Internet Sehat, dan berharap program ini dapat terus berlanjut untuk mendukung terciptanya masyarakat digital Indonesia yang cerdas dan aman.