Teknologi Pertanian: Kolaborasi IPR dan BUMDes dalam Wujudkan Swasembada Pangan

IPR, Jambi — Komitmen bersama untuk mendukung ketahanan pangan nasional sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia diwujudkan melalui kolaborasi nyata antara kalangan akademisi dan pelaku ekonomi desa. Salah satu wujud sinergi tersebut terbangun di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, melalui kerja sama antara BUMDes Desa Sebapo dan IPR (Institut Pelita Raya).

Kolaborasi ini melibatkan tiga akademisi dari IPR, yakni Akhmad Faisal Husni, Arif Setiadi, dan Tri Rizqi Ariantoro, yang hadir langsung mendampingi proses identifikasi potensi, penguatan kelembagaan BUMDes, serta perencanaan adopsi teknologi pertanian presisi. Pendekatan yang diterapkan tidak hanya fokus pada penerapan alat dan mesin pertanian modern, tetapi juga menyasar pada aspek digitalisasi data hasil panen, efisiensi distribusi, dan penguatan kapasitas SDM lokal.

Dok. Humas IPR

“Kami melihat bahwa BUMDes merupakan simpul penting dalam transformasi pertanian desa. Dengan dukungan teknologi dan pendampingan berkelanjutan, kami yakin Desa Sebapo dapat menjadi contoh nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan dari akar rumput,” ujar Arif Setiadi, salah satu dosen pendamping dari IPR.

Sementara itu, pengurus BUMDes Sebapo menyambut baik kolaborasi ini dan menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi lokus pengembangan teknologi tepat guna di sektor pertanian. Dukungan dari IPR diharapkan mampu menjawab tantangan pertanian tradisional yang masih dihadapi petani desa.

Program ini juga sejalan dengan pilar Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis domestik, termasuk pertanian. Pendekatan berbasis akademik yang berpadu dengan kekuatan kelembagaan desa diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dok. Humas IPR

Langkah awal kolaborasi ini ditandai dengan kunjungan lapangan dan pemetaan kebutuhan teknologi oleh tim akademisi, yang akan dilanjutkan dengan pelatihan, integrasi digital, serta rencana pilot project penggunaan alat sensor tanah dan sistem irigasi cerdas.

Melalui sinergi ini, diharapkan Desa Sebapo mampu menjadi model percontohan desa berbasis inovasi pertanian, sekaligus penguat ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.