Yayasan Pelita Raya

Pada tahun 2003, Yayasan Pelita Raya hadir di Jambi dengan Akte Pendirian No.57 Tanggal 27 Desember 2003 dan bergerak dalam bidang pendidikan dengan SK Pendirian Sekolah No.425.11/313/DK/2004 Tanggal 26 Juni 2004, dan peletakan batu pertama pada Tanggal 12 Januari 2004. Yayasan Pendidikan Pelita Raya pertama kali membuka Unit SMP, SMA dengan Jurusan IPA dan IPS dan SMK dengan jurusan Akutansi.

Pada tahun pertamanya Yayasan Pendidikan Pelita Raya memiliki total murid sebanyak 43 siswa dan terus berkembangan sampai di tahun 2019 memiliki jumlah total murid sebanyak 995 siswa. Sebagai Yayasan yang terus berkembang pada tahun 2005 Yayasan Pendidikan Pelita Raya menambah unit SD serta jurusan baru multimedia untuk Unit SMK, dan pada tahun 2006 kembali menambahkan unit TK dan ke depannya ingin membangun Perguruan Tinggi.

Dari tahun 2004 sampai 2019 Yayasan Pendidikan Pelita Raya telah melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang kompeten dalam bidangnya masing-masing, sebanyak 590 siswa SMP telah diluluskan dan siap melanjutkan pendidikannya di jenjang berikutnya, sebanyak 395 siswa SMA telah lulus dan diterima di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swata yang ada di Indonesia, 1091 siswa SMK siswa telah lulus dan siap untuk terjun langsung dalam dunia kerja maupun melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Visi

Menjadikan Yayasan Pendidikan Unggulan, Terbaik dan Terpercaya Serta menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memliki kompetensi dan terampil

Misi

  • Melaksanakan pendidikan dengan standart nasional maupun internasional
  • Menyelenggarakan pendidikan bermutu untuk menghasikan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global.
  • Memberikan Layanan Pendidikan yang ramah.
  • Menegakkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Motto

Pendidikan bukanlah hanya sekedar teori yang mampu membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, namun lebih dari itu Yayasan Pendidikan Pelita Raya menginginkan terciptanya Sumber Daya Manusia yang mampu mengaplikasikan apa yang mereka tahu, dari penjabaran tersebut muncullah moto “Learning By Doing